Monday, November 14, 2011

Bagaimana menghadapi perasaan iri?



Ya, rasa iri yang susah payah dipendam, tetapi tetap sulit dihilangkan. Pertanyaan ini muncul dari beberapa siswi saya. Mereka bertanya, kok susah sekali sih menghilangkan rasa iri pada teman yang lebih cantik?
Rumput tetangga memang selalu tampak lebih hijau. Apa yang dimiliki orang lain terlihat lebih bagus, lebih keren, atau lebih baik daripada apa yang kita punya. Sama seperti halnya kita lebih mudah menilai diri kita negatif alias menemukan banyak kekurangan, daripada kelebihan diri. 
Tapi percaya deh, begitu kita bertukar posisi dengan orang lain, ternyata rasanya tidak seenak yang kita bayangkan. Can you imagine that?
Being yourself is much way easier than being others. 
Karena kita memang diciptakan sebagai pribadi yang unik. Supaya nggak terus-terusan merasa iri, kita sendiri yang harus mampu mengendalikan pikiran kita. Yap, everything is set in our mind. Jika kita berpikir kita iri pada teman, kita akan terus terus dan terus merasa iri, merasa diri kita kurang beruntung, merasa diri kita payah, dan merasa diri kita nggak berarti. 
Cobalah untuk menghitung ulang berapa banyak hal dalam diri kita yang patut disyukuri. Bersyukur pada semua hal yang kita miliki sekarang, kelebihan maupun kekurangan diri. Kekurangan juga bukan sesuatu yang perlu disesali atau dibiarkan, tetapi menjadi sesuatu yang harus diperbaiki. Gunakan kelebihan diri untuk mengatasi kekurangan yang kita miliki. 
Semakin banyak kita menemukan hal yang patut disyukuri, semakin membantu kita untuk berpikir POSITIF tentang diri kita sendiri. Ketika kita bisa melihat hal baik dalam diri kita, saat itu juga kita bisa menerima dan menghargai diri kita sendiri. Ya, sebab penerimaan pertama dan paling utama harus datang dari kita, sebagai empunya jiwa dan raga. Kita BERHARGA, dan itu yang membuat setiap orang, termasuk kita, menjadi sangat SPESIAL. 
Karena tahu setiap orang BERHARGA, maka kita juga belajar menghargai orang lain dengan segala keunikannya. 
As we grow as unique persons, we learn to respect the uniqueness of others  
-Robert H. Schuller 
Dipinjam di sini

0 comments:

Post a Comment

About Me

Anindita Subawa
View my complete profile

Follow me!

Followers

Powered by Blogger.