Wednesday, December 7, 2011

Manajemen Waktu



Mengatur waktu itu susah-susah gampang. Ketika kita hanya memiliki waktu 24 jam 7 hari seminggu, kadang waktu yang sekian banyak pun terasa cepat berlalu. Belum lagi saat menyadari ada begitu banyak hal yang harus dilakukan, termasuk tugas, PR, atau mempersiapkan ulangan. Masih ditambah dengan tugas-tugas rutin di rumah. Duh, rasanya 24 jam itu masih kurang!

Bagaimana dengan kebiasaan kita menunda pekerjaan? Nah, ini penyakit lama yang rentan kambuh setiap saat. Pikiran 'ah masih lama kok mengumpulkan tugas ini' atau 'hari ini main dulu, besok baru bikin tugas' sering muncul dan menjadi alasan terkuat kita untuk menunda menyelesaikan tugas. Namun, semuanya baru terasa saat tugas semakin menumpuk tinggi. Akhirnya, kita kelabakan, panik dan....mengerjakan semuanya serba mepet. Jika semua dikerjakan menjelang waktu pengumpulan, apakah hasilnya akan baik? Biasanya sih...tidak. Jadi hanya alakadarnya saja, asal sudah mengumpulkan tugas. 

Untuk itulah, kita perlu belajar bagaimana mengelola waktu!
Penting untuk dimulai sejak dini, supaya kita juga membiasakan diri untuk hidup teratur dan mendahulukan hal-hal yang harus dikerjakan lebih dulu. 

Waktu, berapapun jumlahnya, sangat berarti. Kadang kita meremehkan keterlambatan satu menit, tetapi bagi orang lain, satu menit punya arti. Berbeda sepersekian milidetik bahkan menjadi bermakna jika kamu tanyakan pada Franklin Ramses Burumi, sprinter asal Papua yang berhasil meraih medali emas nomor 100 m pada SEA Games lalu. 

Bagaimana cara mengelola waktu yang benar? Berikut tips yang bisa kamu terapkan!
  • Buat jadual harian kamu dari bangun tidur sampai tidur kembali. Ini untuk melihat bagaimana pola rutinitas kamu tiap hari. Dari situ, hitunglah berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk belajar (di sekolah dan di rumah), waktu untuk beristirahat dan tidur, waktu untuk bersosialisasi bersama keluarga dan teman, dan waktu untuk dirimu sendiri (berdoa/solat, mandi, melakukan hobi). Jumlah waktu masing-masing kegiatan itu hanya untuk hari sekolah, karena pada hari libur atau akhir pekan tentu kamu akan lebih banyak menempatkan kegiatan santai. Komposisi ideal akan seperti ini:
    • Belajar di sekolah 8 jam, di rumah 2 jam
    • Tidur 8 jam
    • Bersosialisasi 3 jam
    • Me-time 3 jam 
  • Tentukan hal-hal yang menjadi PRIORITAS dalam hidup kamu saat ini. Misalnya, kamu masih bersekolah, maka prioritas utama adalah belajar dan kegiatan sekolah. Selain sekolah, hal yang perlu didahulukan juga adalah keluarga dan ibadah. Ehem, bagaimana dengan pacaran? ;) Well, setiap orang punya prioritasnya sendiri dan akan berbeda tentunya. Kalau kamu sudah punya pacar, boleh-boleh saja, asal belajar-sekolah-keluarga tetap nomor satu :)
  • Punya buku AGENDA! Boleh saja kamu mengatakan, 'kayak anak SD aja, pakai buku tugas.' Faktanya, selama ini kamu lebih banyak lupa pada tugas-PR-ulangan apa saja kan? Atau kamu lebih sering mengandalkan teman yang rajin mencatat dan tinggal sms atau bbm langsung beres. Bagaimana jika sekarang kamu belajar mengandalkan diri kamu sendiri? Jadi, milikilah satu buku khusus untuk mencatat jadual dan segala aktivitas sekolah. Tidak mesti agenda betulan, buku tulis biasa pun bisa jadi agenda. Percaya deh, beban pikiran kamu akan berkurang perlahan ketika kamu lebih rajin mencatat semua hal yang berhubungan dengan sekolah! 
  • Biasakan MENCICIL semua tugas. Sekolah itu berarti tugas yang berkepanjangan tiada akhir bak kereta api. Yang pasti sih tidak ada cerita guru-guru akan berkompromi soal waktu pengumpulan tugas. Setiap guru punya hak yang sama untuk memberikan tugas pada kamu sebagai bentuk penilaian selain ulangan. Jadi, kamu nggak bisa menyalahkan guru ketika ternyata ada dua atau tiga tugas sekaligus dikumpulkan bersamaan. Jalan keluar satu-satunya ya mengerjakan semua tugas itu lebih awal, sehingga hasil yang kamu peroleh pun baik. Ingat lho, mengumpulkan tugas sangat bisa membantu nilai-nilai kamu di rapor!
  • Mengimbangi kerja keras dan ISTIRAHAT cukup. Belajar pol-polan boleh, tetapi kamu juga perlu istirahat cukup. Makanya, belajar sambil begadang amat sangat tidak disarankan. Materi pelajaran bisa dihapal dan disikat habis, tetapi kondisi fisik kamu akan kepayahan saat ulangan tiba. Ujungnya malah nggak bisa konsentrasi. Tetap istirahat cukup, makan dan minum vitamin, sehingga kondisi kamu tetap fit.

The bad news is time flies. 
The good news is you’re the pilot 
(Michael Altshuler)


Dipinjam di sini


Tuesday, November 29, 2011

Find this words!


Teen Issues (Word Finder) Silakan unduh permainan mencari kata-kata ini dan temukan 20 kata yang berkaitan dengan isu-isu remaja! Selamat mencoba!

Citra Diri: bagaimana kamu memandang diri kamu sendiri



Saya selalu memulai pembelajaran di kelas 7 dengan mengenali diri sendiri. Mengapa penting? 
Bagi para siswa yang beranjak remaja, pencarian jati diri menjadi isu paling hot sepanjang masa remaja. Jika saat berseragam putih merah, identitas diri mereka baru terbatas pada hal-hal yang tampak secara kasat mata alias hal-hal fisik, maka memasuki masa remaja, identitas diri juga menyangkut pada hal-hal dalam diri yang ingin mereka tampilkan. Sebut saja, kelebihan, keahlian dalam hal tertentu, hal-hal yang disukai, dan lain sebagainya yang membuat diri mereka tampil unik. 

Keunikan itulah yang harus dipegang teguh oleh setiap individu. Dengan menyadari bahwa dirinya unik, kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki menjadi sesuatu yang membuat seseorang semakin spesial dan tidak ada duanya di dunia! 

Jadi, semakin kamu berhasil menemukan banyak hal positif dalam diri kamu, semakin kamu bahagia atas apapun yang kamu miliki sekarang. Semakin kamu happy dengan apa yang sudah kamu miliki, semakin kamu menghargai pula dirimu sendiri. Kalau bukan kamu yang memulai, siapa lagi? :)


Wednesday, November 23, 2011

Wow, you're amazing today!


Pujian.
Seberapa sering kamu menerima pujian? Dari guru, teman, kakak-adik, atau orang tua?

Tanpa kita sadari, kita selalu membutuhkan pujian. Dengan mendapat pujian, kita semakin memahami bahwa ada sesuatu yang spesial dalam diri kita. Kadang kita malah baru menyadari 'oh, ternyata saya punya kelebihan itu ya' atau 'wah, ternyata teman menganggap saya cantik.' 

Selama ini, muncul kecenderungan lebih mudah menilai diri negatif alias menemukan kekurangan diri daripada menilai diri positif. Kita beranggapan jika kita menonjolkan kelebihan diri maka kita akan dicap sombong. Jadi, lebih baik kita menunjukkan kekurangan kita, sehingga bisa lebih diterima oleh teman.

Namun, ketika hal itu terus menerus kita lakukan, ada efek sampingnya juga. Tanpa disadari, kita malah terjebak dalam citra diri yang negatif alias memandang diri ini hanya penuh kekurangan. Keengganan menggali kelebihan diri malah membuat kita terserang penyakit akut: krisis pede alias krisis percaya diri. 

Nah, pujian dari teman akan sangat membantu kita menyadari ada banyak kelebihan diri yang membuat kita unik, limited edition. Cuma ada satu kamu lho di dunia ini! :-)

Saya membagikan pada siswa satu lembar kertas kerja. Setiap siswa diminta menuliskan nama pada tempat tersedia. Lalu kertas tersebut diberikan kepada teman-teman di kelas secara bergantian, sampai kertas tersebut kembali pada siswa. Siapapun yang menerima kertas itu harus menuliskan satu kelebihan si pemilik kertas. 

Selama proses kegiatan, ada siswa yang bingung, ada pula yang dengan mudah menuliskan kelebihan teman-temannya. Meskipun demikian, ketika kertas tersebut kembali pada setiap siswa, mereka menyambutnya dengan gembira. Kadang sambil mengira-ngira, siapakah yang menulis ini, yang menulis itu. 

Setelah membaca pujian dari teman-teman, sebagian besar siswa mengaku kaget, shock, dan tidak menyangka akan mendapat pujian seperti itu. Meskipun tampak kaget, mereka juga mengaku sangat senang karena pujian-pujian tersebut bisa membuat mereka lebih percaya diri sekaligus memberikan dorongan untuk semakin memperbaiki diri sendiri. 

Bagi saya pribadi, kegiatan ini dapat membantu siswa untuk semakin mengenali kelebihan dirinya, sekaligus memberikan pengaruh positif pada citra diri masing-masing. Setiap pujian yang disampaikan teman merupakan bentuk perhatian siswa satu sama lain, menunjukkan bahwa kamu peduli! 

Sedikit tips nih!
Jika kertas ini sudah kembali pada kamu, tempel di buku BP, di lemari, atau di meja belajar. Setiap kali kamu merasa sedang sedih atau down, bacalah lagi pujian dari temanmu. Itu akan membangkitkan perasaan senang dalam diri kamu, sekaligus percaya bahwa kamu memang spesial! :-)

Sumber di sini
Sumber di sini

Give your friends a compliment today! 

I can live for two months on a good compliment
~ Mark Twain ~


Thursday, November 17, 2011

Bersikap asertif: belajar dari Joni Blak-blakan



Masih ingat iklan Axis versi Joni Blak-blakan?
Saya menggunakan iklan ini sebagai contoh kasus yang harus didiskusikan para siswa. Video Joni Blak-blakan saya putar lagi di kelas (meski sebagian besar siswa hapal di luar kepala, hehehe), dan meminta mereka mendiskusikannya dalam kelompok kecil: pelajaran apa saja yang bisa mereka ambil dari cerita Joni. Kemudian setiap kelompok harus mempresentasikan di depan kelas dengan media power point.

Seluruh siswa sepakat, sebetulnya Joni mencoba berkata jujur. Namun, cara penyampaiannya tidak tepat, sehingga orang lain tersinggung. Joni sangat blak-blakan dalam mengungkapkan apa yang ia pikirkan, sementara bagi kebanyakan orang, mereka tidak suka diberi tahu apa yang harus dilakukan atau bagaimana seharusnya. Pendek kata, Joni jadi terkesan ikut campur urusan orang lain.

Cerita Joni Blak-blakan ini menjadi pengantar bagaimana berperilaku asertif. Berperilaku asertif berarti kita bisa mengungkapkan apa pendapat kita dengan memperhatikan situasi, menggunakan kata yang tepat, dan berbicara dengan jelas serta pantas, dengan tetap menjaga perasaan orang lain. Melalui perilaku asertif, tercapai kesepakatan 'saya senang, kamu juga senang.'

Berperilaku asertif menunjukkan kita dapat menyampaikan apa pikiran kita dengan cara yang sopan, sambil tetap menghormati dan menghargai orang lain. Berperilaku asertif juga dapat tampak lewat bahasa non verbal kita, yakni melakukan kontak mata serta suara yang jelas dan meyakinkan saat berbicara.

Dengan berperilaku asertif, orang lain akan menghargai dan percaya pada kita. Mereka juga akan merasa diterima dan dihargai oleh kita, sehingga mereka pun bersikap positif kepada kita. Sementara bagi kita sendiri, berperilaku asertif memberikan keuntungan bagaimana kita tahu apa yang kita mau dan mampu menyampaikan apa yang kita butuhkan dengan baik. Nggak ada lagi cerita memendam sesuatu dalam hati yang berbuntut pada kebiasaan ngedumel di belakang orang lain, hanya karena kita tidak mau menyampaikan pendapat kita sebenarnya dengan baik. Ujung-ujungnya, kita jadi merasa lebih happy

Berikut beberapa contoh berperilaku asertif dalam kehidupan sehari-hari.
  • Bertanya pada guru ketika ada materi pelajaran yang belum dipahami
  • Menolak ajakan teman bermain saat memang harus mengerjakan hal lain yang lebih penting
  • Bertanya dengan sopan pada pelayan di restoran ketika pesanan yang diantar tidak sesuai dengan pesanan awal

Jadi, mengapa harus menunggu orang lain untuk berperilaku asertif? Mulailah dari diri kamu sendiri dan kamu akan merasa jauhhh lebih bahagia! 

Monday, November 14, 2011

Learning is FUN!


Masih terkait materi Learning Styles atau Gaya Belajar, saya menemukan dua video menarik di Youtube tentang bagaimana mengkombinasikan ketiga gaya belajar menjadi suatu cara belajar yang menyenangkan, FUN!!


Video pertama, tentang bagaimana menghapal suatu bagian dari teks melalui gerakan tubuh dan suara. Dalam prakteknya, ini juga melibatkan visual siswa karena siswa mencontoh gerakan yang diperagakan oleh guru.

Sumber di sini

Video kedua adalah tentang seorang guru yang menyanyikan catatan ekonomi yang ia berikan dengan rap alias ngerap. Wah, asyik banget kan! Siswa bisa memodifikasinya dengan memilih lagu yang ia sukai dan mengganti liriknya dengan materi pelajaran yang harus dihapalkan. Ini juga terinspirasi dari video-video parodi yang diputar pada acara The Hits di Trans TV. Pilih lagumu dan utak-atik lirik lagunya! 

Sumber di sini

Jadi, siapa bilang belajar tidak bisa menyenangkan?

Kita bisa membuatnya menjadi FUN, tergantung bagaimana kita berkreasi! 

Bagaimana menghadapi perasaan iri?



Ya, rasa iri yang susah payah dipendam, tetapi tetap sulit dihilangkan. Pertanyaan ini muncul dari beberapa siswi saya. Mereka bertanya, kok susah sekali sih menghilangkan rasa iri pada teman yang lebih cantik?
Rumput tetangga memang selalu tampak lebih hijau. Apa yang dimiliki orang lain terlihat lebih bagus, lebih keren, atau lebih baik daripada apa yang kita punya. Sama seperti halnya kita lebih mudah menilai diri kita negatif alias menemukan banyak kekurangan, daripada kelebihan diri. 
Tapi percaya deh, begitu kita bertukar posisi dengan orang lain, ternyata rasanya tidak seenak yang kita bayangkan. Can you imagine that?
Being yourself is much way easier than being others. 
Karena kita memang diciptakan sebagai pribadi yang unik. Supaya nggak terus-terusan merasa iri, kita sendiri yang harus mampu mengendalikan pikiran kita. Yap, everything is set in our mind. Jika kita berpikir kita iri pada teman, kita akan terus terus dan terus merasa iri, merasa diri kita kurang beruntung, merasa diri kita payah, dan merasa diri kita nggak berarti. 
Cobalah untuk menghitung ulang berapa banyak hal dalam diri kita yang patut disyukuri. Bersyukur pada semua hal yang kita miliki sekarang, kelebihan maupun kekurangan diri. Kekurangan juga bukan sesuatu yang perlu disesali atau dibiarkan, tetapi menjadi sesuatu yang harus diperbaiki. Gunakan kelebihan diri untuk mengatasi kekurangan yang kita miliki. 
Semakin banyak kita menemukan hal yang patut disyukuri, semakin membantu kita untuk berpikir POSITIF tentang diri kita sendiri. Ketika kita bisa melihat hal baik dalam diri kita, saat itu juga kita bisa menerima dan menghargai diri kita sendiri. Ya, sebab penerimaan pertama dan paling utama harus datang dari kita, sebagai empunya jiwa dan raga. Kita BERHARGA, dan itu yang membuat setiap orang, termasuk kita, menjadi sangat SPESIAL. 
Karena tahu setiap orang BERHARGA, maka kita juga belajar menghargai orang lain dengan segala keunikannya. 
As we grow as unique persons, we learn to respect the uniqueness of others  
-Robert H. Schuller 
Dipinjam di sini

Multiple Intelligence (Kecerdasan Majemuk)




Menurut kamu, pintar itu seperti apa sih?
Apakah PINTAR = nilai pelajaran matematika, fisika, kimia selalu bagus?
Apakah PINTAR = selalu ranking 1 di kelas?
Apakah PINTAR = orang yang serius dan pendiam?
Apakah PINTAR = orang yang teliti dan cermat?

Bagaimana dengan mereka? Apakah mereka juga PINTAR?
Jago pidato di depan umum
Punya suara emas, langganan juara lomba menyanyi
Jago banget menggambar
Hapal di luar kepala nama-nama spesies dinosaurus
Jago berakting di teater
Jago fotografi, hasil jepretan bak fotografer profesional
Jago memasak, cita-cita ikut Masterchef
Suka sekali dengan kegiatan naik gunung, ingin menaklukan gunung tertinggi di dunia

Semua orang itu PINTAR! 
Yang jago matematika dan hitung-hitungan pintar, yang jago pidato sampai jago masak juga pintar!

Lalu kecerdasan majemuk itu apa?
  • Prof. Dr. Howard Gardner dari Harvard University memperkenalkan teori kecerdasan majemuk pada tahun 1983. Pada dasarnya, setiap individu memiliki lebih dari satu jenis kecerdasan. Masing-masing kecerdasan dapat berkembang secara optimal jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
  • Ada delapan jenis kecerdasan.

Kecerdasan
Deskripsi
Profesi/Pekerjaan
Linguistik
Melibatkan sensitivitas untuk berbicara dan menulis, kemampuan mempelajari bahasa, dan untuk mengekspresikan apa yang dipikir
pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio/TV, penulis
Logika-matematika
Terdiri dari kapasitas menganalisis masalah secara logis, kemampuan untuk memahami prinsip2 utama yang mendasari hubungan sebab akibat yang ada di sekitarnya, menyelesaikan hitungan matematika, dan menyelidiki masalah secara ilmiah
auditor, akuntan, ilmuwan, ahli statistik, analis/programer komputer, ekonom, teknisi, guru IPA/ Fisika/Matematika, insinyur, peneliti
Visual-spasial
Melibatkan potensi untuk mengenali dan menggunakan pola ruang dan bidang
insinyur, arsitek, perencana kota, desainer grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, pelukis, desainer fashion
Kinestetik
Merujuk pada penggunaan potensi salah satu bagian atau seluruh tubuh untuk penyelesaian masalah. Inteligensi ini juga berkaitan dengan kemampuan mental mengkoordinasikan gerakan tubuh
penari, aktor, model, ahli mekanik/montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional
Musikal-ritmik
Melibatkan kemampuan berpikir dalam musik, bisa mendengar dan mengenali pola dalam musik, dan kemungkinan mengubah dan menggunakannya
DJ, musisi, pembuat instrumen, ahli terapi musik, penulis lagu, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu
Interpersonal
Kemampuan memahami niat, motivasi, hasrat orang lain, serta bergaul dengan orang lain
administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia, humas, sosiolog, antropolog, psikolog, tenaga penjualan, pemasar, direktur sosial, CEO
Intrapersonal
Merujuk pada kapasitas mengenal, memahami, dan menilai diri sendiri, mulai dari perasaan yang dialami, apa yang disukai dan tidak disukai, motivasi diri, hingga tujuan hidup
psikolog, pemuka agama/rohaniwan, ahli terapi, konselor, perencana program
Naturalistik
Kemampuan untuk mengenali, menggolongkan, dan mengurutkan berbagai objek di lingkungan (binatang, tumbuhan, dll)
dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, aktivis lingkungan hidup, kolektor fauna/flora, geolog, ahli kelautan


Bagaimana cara mengetahui kecerdasan mana yang unggul dalam diri kita?
Bisa dengan mengisi kuesioner berikut. Silakan unduh di sini.

Mengapa kita perlu tahu?
  • Semua orang itu pintar! Kita semua punya keunikan sendiri, yang membuat kita istimewa. Mengenal, menemukan, dan mengoptimalkan kecerdasan yang ada pada diri adalah salah satu cara untuk menunjukkan keistimewaan kita.
  • Dengan mengenal kecerdasan majemuk, kita jadi semakin paham bahwa setiap orang memiliki potensi yang bisa dikembangkan secara optimal. Untuk jangka panjang, kita akan terbantu dalam menyusun rancangan masa depan kita sendiri, termasuk pilihan sekolah, jurusan di perguruan tinggi, hingga rencana karir.
  • Ajak orang tua untuk berdiskusi tentang hasil yang kamu dapat lewat kuesioner ini. Jadi, orang tua juga mulai menyadari potensi apa yang kamu miliki. Lalu, orang tua akan dapat memberikan sarana dan prasarana yang bisa menunjang pengembangan potensi dirimu.


Thursday, November 10, 2011

Apakah Gaya Belajar Kamu?



Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada tiga gaya belajar yang umum dikenal orang. Setiap gaya belajar memiliki ciri dan keunikan masing-masing. Kita bisa mengamati diri sendiri dengan mengisi kuesioner tadi, manakah gaya belajar yang paling sesuai dengan diri kita.

Gaya Belajar Visual
  •  Seeing and reading
  • Mempelajari informasi dengan melihat atau mengamati benda, termasuk gambar, diagram, peragaan, catatan, film, dll.
  • Senang menggunakan frase atau kalimat ‘tunjukkan pada saya’ atau ‘mari kita lihat bagaimana kerjanya.’
  • Selalu membaca instruksi atau melihat orang lain melakukannya lebih dulu baru melakukannya (lebih suka jika ada contoh)
  • Melakukan tugas berdasarkan daftar dan menuliskan petunjuk atau instruksi.

Gaya Belajar Auditory
  • Listening and speaking
  • Mempelajari informasi dengan mendengar : baik berbicara dengan diri sendiri atau orang lain, maupun mendengarkan suara dan bunyi.
  • Senang menggunakan frase atau kalimat ‘katakan pada saya’ atau ‘mari kita bicarakan ini.’
  • Selalu mendengarkan instruksi atau langkah-langkah dari seseorang yang dianggap ahli (misalnya, guru, orang tua, kakak, dll).
  • Melakukan tugas berdasarkan instruksi lisan. Biasanya mereka bisa mengingat semua lirik lagi yang mereka dengar. 

Gaya Belajar Kinesthetic
  • Touching and doing
  • Mempelajari informasi dengan pengalaman fisik : menyentuh, merasakan, menggenggam, melakukan, atau semua hal yang bisa dilakukan dengan tangan.
  • Senang menggunakan frase atau kalimat ‘saya coba dulu’ atau ‘apa yang kamu rasakan?’
  • Selalu menjalankan tugas dengan cara langsung mencobanya dan mempelajarinya seiring mereka mencoba melakukan.
  • Senang bereksperimen dan mengutak-atik, serta tidak pernah melihat instruksi lebih dulu.

Apakah kita bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar tersebut?
BISA! Karena pada dasarnya setiap orang memiliki ketiga kemampuan untuk melihat, mendengar, dan merasakan. Namun, melalui kuesioner tadi kita belajar untuk menemukan manakah gaya belajar kita yang paling kuat. JIka kamu sudah menemukan gaya belajar yang paling cocok, kamu bisa menerapkannya dalam kegiatan belajar sehari-hari.  Ingat, tidak ada gaya belajar yang benar maupun salah. Hal terpenting adalah kamu kenal dan mengerti betul mana gaya belajar paling sesuai dengan dirimu.

Sumber di sini

Wednesday, November 9, 2011

Apakah teman=sahabat?



Dalam percakapan sehari-hari, kita mengenal bahwa teman hanyalah teman. Teman berarti seseorang yang hanya kita kenal, tidak begitu dekat, atau sekadar teman bermain. Sementara sahabat lebih menunjuk pada seseorang yang kita kenal sangat dekat, tempat berbagi rahasia, yang selalu ada saat suka maupun duka.
Ternyata, setelah saya cari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sahabat itu merupakan padanan kata alias sinonim teman. 
te·man n 1 kawan; sahabat: hanya — dekat yg akan kuundang2 orang yg bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap): — seperjalanania — ku bekerja3 yg menjadi pelengkap (pasangan) atau yg dipakai (dimakan dsb) bersama-sama: ada jenis lumut yg biasa dimakan untuk — nasipisang rebus enak untuk — minum kopi; 4 cak saya (di beberapa daerah dipakai dl bahasa sehari-hari): tiada — menaruh syak akan diausahlah — dimandi pagi, pb tidak usah kamu lebih-lebihkan (kaupuji-puji); 
Teman = sahabat = kawan
Begitu juga dalam bahasa Inggris, hanya ada satu kata untuk teman, yaitu friend. Bagaimana dengan teman dekat? Teman dekat = best friend
Jadi, apakah teman = sahabat? Ya, karena teman dan sahabat setara, sejajar. Keduanya memiliki intensitas kedekatan yang sama. Semua orang yang kita kenal bisa disebut teman, sahabat, atau kawan. Semua orang bisa menjadi teman kita, tetapi cuma beberapa orang saja yang bisa dikatakan sebagai teman dekat atau sahabat karib. 

Nah, mumpung masih muda bertemanlah sebanyak-banyaknya, bertemanlah dengan siapapun. Percayalah, siapapun yang kamu temui sepanjang hidupmu, mulai dari teman yang menyenangkan sampai teman yang nyebelin, mereka akan memberikan warna tersendiri dalam hidupmu. Mereka juga akan meninggalkan jejak dalam hidupmu, karena kamu bisa belajar apapun dari setiap orang yang kamu temui! 

Source: weheartit.com

Friendship Q & A




Pada tulisan ini, saya ingin berbagi beberapa pertanyaan dari siswa berikut jawabannya. Mudah-mudahan bisa menjawab keraguan dan kebingungan siapapun yang tengah menghadapi persoalan sama terkait teman.


Perlukah menceritakan semua rahasia pada sahabat?

Sebenarnya tidak juga, karena setiap orang berhak memilih mana yang diceritakan mana yang tidak.
¨
Hargai privasi sahabatmu seperti kamu ingin dihargai. Artinya, kalau memang kamu punya beberapa hal yang ingin kamu simpan sendiri ya sah-sah saja. Sebaliknya, tidak perlu memaksa sahabatmu untuk menceritakan semua padamu. Setiap orang berhak menyimpan beberapa rahasia penting untuk dirinya sendiri.


Teman yang benar-benar baik VS teman yang baik tapi punya sisi negatif 
Don't judge the book by its cover. Cobalah berteman dengan semua orang, terlepas dari bagaimana penilaian kamu ataupun orang lain terhadap orang tersebut. Bagaimana jika ternyata teman punya sisi negatif, meskipun kita tahu dia itu orang yang baik? Contoh, teman yang ternyata hobi merokok (Yup, merokok menjadi salah satu isu penting juga dalam dunia remaja). Sekali waktu ia menawarkan rokok padamu, dan sebetulnya kamu tidak suka merokok. Apakah kamu harus ikutan merokok? Jawabannya TIDAK. Kamu harus punya prinsip dan pendirian yang kuat, karena hanya kamu yang bisa melindungi diri sendiri dari hal-hal yang berpotensi merugikan diri. Kamu bisa menolak dengan tegas bahwa kamu tidak merokok. Jika temanmu adalah teman yang baik, ia akan menghargai pilihan atau keputusanmu. Pendek kata, menghadapi teman yang demikian, kamu perlu menyaring semua hal yang kamu terima. Ambil saja hal-hal positif dari teman yang bisa kamu pelajari dan berani bilang tidak pada hal-hal negatif yang ditawarkan teman. Kontrol dirimu ada pada kamu sendiri, bukan pada temanmu.

¨

¨
Bagaimana menghadapi teman yang tidak bisa menjaga rahasia?

¨
Jadikan pelajaran buatmu bahwa tidak semua teman bisa menyimpan rahasia . Ikhlaskan saja yang sudah terjadi, sehingga kamu merasa lebih lega dan tidak ada ganjalan di hati. Selanjutnya, ceritakan saja hal-hal umum pada temanmu, tidak perlu menceritakan rahasia besar padanya. Berbagi rahasialah dengan orang yang benar-benar bisa kamu percaya atau.....tulis saja di buku harian!
¨
¨

Bagaimana menghadapi teman yang egois dan keras kepala?

¨
Coba berusaha memahami sudut pandang temanmu. Berdebat dengannya boleh saja, sepanjang pendapatmu juga masuk akal. Jika ia tetap bersikeras dengan pendapatnya, persilakan ia untuk melakukan apa yang dianggap benar. Setidaknya, kamu sudah memberikan masukan pada teman itu. Di sinilah kamu belajar untuk bisa menghargai pendapat atau pilihan orang lain. Nggak semua orang punya pendapat atau pemikiran yang sama dengan kita lho, plus nggak semua orang harus mengikuti saranmu. Dan...tidak mudah juga mengubah sifat seseorang. Mengubah sifat sendiri saja sulit, apalagi berusaha mengubah orang lain. Yang perlu diubah adalah caramu memandang temanmu itu. Berlatih sabar dan belajar menerima teman apa adanya.

Bagaimana menyikapi teman yang selalu meniru gaya kita?
Pertama, cobalah berpikir positif lebih dulu: 'ternyata aku oke juga ya, bisa jaditrendsetter.' Anggaplah itu sebagai penghargaan dari teman kamu. Terlalu banyak perasaan jengkel atau kesal pada teman hanya akan memenuhimu dengan pikiran negatif. Yang rugi ya dirimu sendiri, sementara temanmu itu bisa jadi nggak pernah mengerti bahwa kamu jengkel pada tingkah lakunya. Kedua, perlu kamu ingat, meskipun ada orang lain yang berusaha keras meniru gayamu, ia tidak akan pernah bisa menyamai kamu. Karena setiap orang punya ciri khas yang membuatnya unik dan istimewa. Ya, setiap orang kan terlahir dengan keunikan masing-masing, dan itulah yang membedakan kamu dengan temanmu. 

Apakah kita harus berganti-ganti sahabat setelah sekian tahun?
Sebetulnya tidak juga karena bergantung bagaimana situasi dan status persahabatan kalian. Kadang perbedaan kelas, sekolah, tempat tinggal, dan kota bisa menjadi 'penghalang' dalam komunikasi dengan sahabat. Tanpa disadari, penghalang tersebut menjadi pemisah antara kamu dan sahabat. Namun, sebetulnya kondisi tersebut bisa diatasi jika memang kamu dan sahabat mau untuk tetap keep in touch satu sama lain alias menjaga komunikasi kalian. Bentuknya bisa berupa lewat telepon, sms, chatting, atau via facebook dan twitter. Faktanya, ada banyak persahabatan yang tetap terjaga walaupun terpisah jarak ribuan kilometer. Jadi, semuanya bergantung pada kamu dan sahabatmu.

Bagaimana cara mencari banyak teman?
Pertama sekali, kamu harus bisa membenahi dirimu sendiri. Belajar untuk kenali kelebihan dan kekurangan diri, menemukan hal-hal positif dalam diri, dan menerima dirimu apa adanya. Lalu berpikir POSITIF tentang dirimu sendiri, supaya kamu juga bisa lebih menerima dan menghargai dirimu. Sebab penghargaan pertama dan utama justru datang dari dirimu sendiri! Kalau kamu tidak sayang pada dirimu sendiri, bagaimana orang lain mau sayang padamu? Kedua, selalu tersenyum dan ramah pada orang lain. Kalau berpapasan dengan teman, sapa dan senyum. Sebuah senyuman bisa membuat hari temanmu lebih baik lho! Ketiga, belajar mendengarkan orang lain. Ini memang gampang-gampang susah, tetapi kalau kamu mau dihargai orang lain, lebih dulu hargailah orang lain. 

Bagaimana menyikapi teman yang gampang marah saat diajak bercanda?
Coba ingat-ingat lagi topik candaan apa yang membuat temanmu marah dan tersinggung. Sebab setiap orang punya batas toleransi yang berbeda dalam bercanda. Ada yang oke-oke saja jika diejek soal fisik, ada yang marah jika diejek soal sifatnya, dan lain sebagainya. Kalau sudah tahu temanmu tidak suka bercanda soal A, ya jangan sekali-kali bercanda soal tersebut. Yang terpenting, kamu juga berani minta maaf jika candaanmu menyinggung teman. 

Mengapa bisa terjadi salah paham dengan teman?
Hal ini wajar karena kamu dan teman adalah dua pribadi yang BERBEDA, memiliki pola pikir dan sudut pandang yang berbeda pula. Dengan kakak atau adik saja kamu bisa bertengkar, apalagi dengan teman. Namun, salah paham tetap bisa diluruskan kok. Berkata jujur dan menjelaskan duduk masalahnya bisa menyelesaikan salah paham tersebut. Berani akui salah dan minta maaf jika kamu yang salah. Lakukan semuanya dengan tulus dan ikhlas, minta maaf dengan tulus dan maafkan dengan ikhlas. Selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya.

Friendship


Materi tentang pertemanan sudah pernah disampaikan pada kelas 7, semester 2 tahun ajaran 2010/2011. Materi diawali dengan menanyakan pada siswa:

  1. Apa arti teman?
  2. Apakah ada perbedaan antara teman dan sahabat? Sebutkan alasannya!
  3. Ceritakan kisah atau pengalaman seru bersama teman kamu!
Jawaban yang terkumpul sangat beragam. Saya terkesan dengan bagaimana cara siswa mendeskripsikan arti teman. Bahasa yang mereka gunakan sederhana tetapi memiliki makna mendalam. Berikut beberapa di antaranya.
Teman itu seseorang yang kita kenal, yang bisa membuat kita tersenyum, tertawa, dan menangis. Ia adalah orang yang bisa melengkapi hidup kita. 
Teman adalah bagian diri kita yang hilang.  
Teman adalah seseorang yang jika diajak ngomong nyambung dan memiliki pemikiran yang sama. 
Teman adalah angka 1 yang menemani angka 0. 
Teman adalah keluarga kita di dunia luar
Sementara bagi mayoritas siswa, sahabat memiliki perbedaan dengan teman. Menurut para siswa, dengan sahabat mereka dapat berbagi cerita apapun. Sahabat adalah orang yang mau memberikan hal positif dan berbagi hal-hal baik dengan mereka. Sahabat juga lebih dekat dan mungkin akan diingat sampai dewasa nanti. Seorang siswa bahkan menuturkan, sahabat itu adalah seseorang yang selalu ada saat sedih dan senang, hubungan yang menguntungkan, dan orang yang mengangkat kita dari kesedihan menuju kebahagiaan.

Dalam materi, saya juga menyampaikan, bahwa perbedaan dengan teman adalah hal biasa dan sah-sah saja. Bagaimanapun juga, kita dan teman adalah dua pribadi yang datang dari latar belakang, punya kebiasaan dan sifat yang berbeda. Justru karena perbedaan itulah yang membuat suatu hubungan pertemanan menjadi lebih indah dan lengkap! 

As we grow as unique persons, we learn to respect the uniqueness of othersRobert  H. Schuller

Oleh karena itu, dalam sebuah hubungan pertemanan, kita dan teman harus saling percaya, menghargai, memberi dan menerima, serta mau menerima apa adanya.

Pada akhir materi, saya memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya segala sesuatu tentang teman. Apa saja pertanyaannya? Silakan cek post saya selanjutnya!

Couldn't agree more! | source here

Complete each others! | source here

Halo! Selamat datang di blog BP SMP YPK :)


Halo!
Selamat datang di blog Bimbingan dan Penyuluhan SMP Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang.

Blog ini diperuntukkan bagi siswa SMP YPK dan bagi siapapun yang berminat dalam dunia psikologi pendidikan. Secara umum, blog ini berisi garis besar materi ajar mata pelajaran BP yang telah disampaikan dalam kelas dan pemaparan masalah-masalah remaja yang lazim dialami oleh setiap siswa SMP. Selain itu, saya juga akan berbagi artikel-artikel menarik seputar dunia remaja. 

Semoga keberadaan blog ini dapat menunjang proses pembelajaran siswa SMP YPK khususnya, serta para blogger secara umum.

Selamat membaca! :)

About Me

Anindita Subawa
View my complete profile

Follow me!

Followers

Powered by Blogger.